disalin dari Situs Resmi Pondok Pesantren Tebuireng Jombang
Bismillahirrahmanirrahim
Dari yang serendah-rendahnya umat, bahkan orang
paling tidak berharga ialah Muhammad Hasyim Asy’ari, semoga Allah swt.
mengampuni keturunannya dan seluruh umat muslim. Kepada teman-teman yang mulia
dari penduduk tanah Jawa dan sekitarnya, baik ULAMA maupun MASYARAKAT UMUM…
Kepada saudaraku yang mulya kaum Muslimin,
demikian juga para ulama dan orang-orang yang masih awam.
Sesudah saya mengucapkan salam, telah sampai
berita kepada saya bahwa saat ini di antara saudara-saudara masih berkobar bara
fitnah dan pertikaian. Lalu saya merenungkan apakah yang menjadi penyebab
fitnah dan persilihan itu karena umat di zaman sekaran gini telah berani
mengganti dan merubah kitab Allah swt. dan Hadis Rasulullah saw.
Allah swt. berfirman,
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya
bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (surat
Al-Hujurat; 10)
Keadaan umat sekarang ini menganggap bahwa
saudaranya mukmin sebagai musuh dan tidak mau memperbaiki bahkan merusak
persaudaraan. Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian saling menebar
iri dengki, jangan kalian saling membenci dan jangan saling bermusuhan. Jadilah
kalian bersaudara wahai hamba-hamba Allah swt.”
Sementara masyarakat zaman sekarang saling iri
dengki, saling membenci, saling bersaing (dalam urusan dunia)/saling berebut
dan bermusuhan.
Wahai para ulama yang fanatik terhadab sebagian
madzhab dan pendapat (ulama madzhab), tinggalkanlah fanatik kalian terhadap
urusan-urusan far’iyyah (tidak fundamental), yang di dalamnya, para ulama masih
menawarkan dua pendapat, yakni pendapat yang mengatakan bahwa, “Setiap
mujtahid (niscaya) benar.” Serta pendapat yang mengatakan, “Mujtahid
yang benar (pasti hanya) satu, namun mujtahid yang salah tetap mendapat pahala.”
Tinggalkanlah fanatik kalian! Dan
tinggalkanlah jurang yang akan merusak kalian! Lakukanlah pembelaan terhadap
agama Islam! Berjuanglah kalian untuk menangkis orang-orang yang mencoba
melukai Al-Quran dan Sifat-sifat Allah swt. berjuanglah kalian untuk menolak
orang-orang yang berilmu sesat dan akidah yang merusak. Jihad untuk menolak
mereka adalh wajib. Dan sibukkanlah diri kalian untuk senantiasa berjihad
melawan mereka.
Maka marilah saudaraku, kita sekalian
mengorbankan diri untuk melaksanakan kewajiban yang demikian.
Di antara kamu sekalian banyak orang menjadi kafir, bahkan sudah memenuhi berbagai negeri ini, maka siapakah yang akan mengajak berdialog mereka, sarasehan dengan mereka dan siapakah yang memberi petunjuk kepada orang-orang tersebut????
Wahai para ulama!
Untuk urusan seperti ini (membela Al-Quran dan menolak orang yang menodai agama), maka bersungguh-sungguhlah kalian dan silakan kalian berfanatik. Adapun fanatik kalian untuk urusan-urusan agama yang bersifat far'iyyah dan mengarahkan manusia ke madzhab tertentu atau pendapat tertentu, maka itu adalah suatu hal yang tidak akan diterima Allah swt. dan tidak disenangi Rasulullah saw.
Apabila di antara saudara ada yang mengharuskan yang demikian itu, maka tidak lebih dari hanya karena rasa memihak, berebut pengaruh dan karena rasa dengki semata.
Seumpanya saja Imam Syafi'I, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad, Ibnu Hajar dan Imam Ramly masih hidup (di tengah-tengah kita), sungguh, semua mereka tidak akan senang dan sama sekali mengakui perjuangan saudara dan tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah kalian perbuat.
Kalian mengingkari sesuatu yang masih dikhilafi para ulama, sementara kalian melihat banyak orang yang tak terhitung jumlahnya, meninggalkan shalat yang hukumannya, menurut Imam Syafi'I, Imam Malik dan Imam Ahmad, adalah potong leher. Dan kalian tidak mengingkarinya sedikitpun. Engkau tentunya tidak menginkari telah melihat diantara banyak tetangga kalian tidak ada melaksanakan shalat, tapi kalian diam seribu bahasa dan tidak menegurnya.
Selanjutnya apakah perlunya dan gunanya engkau berselisih pada soal kecil dan urusan far'iyyah yang dalam masalah tersebut para ahli fiqih juga berselisih. Sementara pada saat yang sama kalian tidak pernah mengingkari sesuatu yang nyata-nyata diharamkan agama seperti zina, riba, minum khamar dll...
Sama sekali tidak pernah terbersit dalam benak kalian untuk terpanggil mengurusi hal-hal yang diharamkan Allah swt. kalian hanya terpanggil oleh rasa fanatisme kalian kepada Imam Syafi'I dan Imam Ibnu Hajar. Hal itu akan menyebabkan tercerai-berainya persatuan kalian, terputusnya hubungan keluarga kalian, terkalahkannya kalian oleh orang-orang yang bodoh, jatuhnya wibawa kalian di mata masyarakat umum dan harga diri kalian akan jadi bahan omongan orang-orang bodoh.
Akhirnya dengan demikian engkau menambah rusaknya orang-orang yang bodoh tadi karena ucapan-ucapan mereka. Itu semua terjadi karena daging kalian telah teracuni dan kalian telah merusak diri kalian dengan dosa-dosa besar yang kalian perbuat.
Wahai para ulama !
Ketika engkau melihat orang-orang yang
menjalankan amal menurut pendapat sebagian Imam yang sudah dianggap madzhabnya
meskipun dho'if padahal engkau tidak menyetujui tindakannya itu, maka janganlah
engkau berbuat kasar dan keras kepada mereka, berikanlah petunjuk kepada mereka
dengan cara-cara yang halus dan bijaksana. Namun jika orang-orang tersebut
tidak juga mau menuruti nasehatmu, dan petunjukmu, janganlah mereka engkau
anggap sebagai musuh. Perumpamaan orang yang melakukan kekerasan dan permusuhan
itu seperti orang-orang yang mendirikan bangunan rumah gedung dan istana
kemudian merusaknya.
Sekali-kali janganlah yang demikian itu sampai
terjadi yang akan menyebabkan perpisahan, perpecahan, perselisihan dan
perdebatan. Yang demikian itu adalah suatu kesalahan yang amat berbahaya dan
suatu dosa besar yang akan menghancurkan kesatuan umat dan menutup kebaikan dan
kejayaan umat.
Oleh karena yang demikian itu, maka Allah
melarang hambanya para kaum mukminin berbuat perselisihan dan selalu memberi
nasehat betapa buruk akibatnya serta akan menumbuhkan berbagai kejadian dan
peristiwa yang menyedihkan.
Allah berfirman: "Dan sekali-kali engkau
sekalian jangan berselisih, sebab perselisihan itu akan menimbulkan kerapuhan
dan menghilangkan kewibawaan."
Sungguh, kejadian yang terlihat setiap hari,
jadikanlah nasehat. Orang yang pandai itu ialah orang yang dapat memanfaatkan
dan mengambil faedah dari pengalaman dan kejadian tersebut lebih banyak dari
manfaat yang terdapat dalam beberapa khutbahnya juru dakwah dan nasehat orang
yang suka memberikan petunjuk.
Inilah beberapa kejadian dan peristiwa yang kita
alami setiap waktu. Apakah belum juga tiba saatnya untuk memanfaatkan ibarat
percontohan dan memanfaatkan petunjuk? Dan apakah belum juga tiba saatnya kita
sadar dan ingat dari suatu situasi mabuk lalu ingat dan sadar dari lupa? Kita
tahu dan mengerti bahwa keberuntungan serta kejayaan kita tergantung kepada
suasana saling tolong-menolong, tergantung kepada persatuan, tergantung kepada
bersih dan sucinya batin kita, serta tergantung kepada kepada ikhlasnya batin
kita sekalian. Akankah kita sengaja tetap dalam perpisahan dan tega dalam
perpecahan serta ucapan-ucapan yang kosong? Akankah kita tetap dalam kedengkian
serta sengaja menyesatkan diri seperti pada waktu-waktu yang telah lalu?
Sesungguhnya agama kita ini hanya satu yaitu
ISLAM, satu madzhab kita ialah Syafi'i dan tanah air kita satu serta kita semua
ialah golongan AHLI SUNNAH WAL JAMAAH dan bukan golongan Mu'tazilah, bukan
Jabariyah dan sesamanya.
Maka demi Allah, sungguh, bahwa perpecahan dan
tega dalam perselisihan, saling mendengki dan sesat seperti waktu-waktu yang
lalu adalah bahaya yang jelas dan kerugian yang besar.
Wahai Para Kaum Muslimin..!
Semoga kita takut kepada Allah, dan saya berharap
agar rukunlah dari perselisihan yang terdapat di antara kita sekalian. Saya
anjurkan untuk saling tolong-menolong dalam masalah kebaikan dan takwa kepada
Allah. Dan sekali-kali jangan saling tolong-menolong dalam masalah dosa-durhaka
dan permusuhan, Tuhan Allah akan bersama engkau dengan segala rahmatnya. Dan
janganlah kamu seperti orang yang berkata "kita sudah mendengar"
padahal orang-orang tersebut sebenarnya tidak mendengarkan.
Semoga keselamatan akan tetap menyertai kita dari
awal sampai akhir.
Follow my twitter @saaannn_3