“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog #JuveINA14 dari Nine Sport Inc. untuk memenangkan tiket meet and greet dengan para pemain Juventus. Follow @ninesportinc untuk informasi lebih lanjut.”
Mengapa saya mencintai Juventus?
“Loved
Juventus was hard, but once you know, you will be a Juventino, Juventus forever”.
(Zinedine Zidane).
Mencintai
Juventus adalah hal yang berat. Tapi, sekali kamu mencintainya, kamu akan
menjadi Juventino selamanya.
Tidak
ada kata-kata yang pernah bisa menjelaskan tentang cinta saya untuk Juventus
dan bisa menggambarkan segala macam perasaan yang saya alami ketika melihat dan
mendengarkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Bianconeri.
Semua
berawal dari Piala Dunia 1998 di Prancis. Sebuah tim dengan jersey Biru Putih
menarik perhatian saya, terutama si pemain No. 10, yang kemudian saya tahu,
adalah Alessandro Del Piero. Saya jatuh cinta kepada Del Piero, kepada tim nasionalnya,
dan terutama kepada klub yang dibelanya, Juventus.
Sangat
sulit bagaimana harus menggambarkan bagaimana bisa saya mencintai sebuah klub
sepakbola langsung pada saat pertama kali saya mengerti apa itu sepakbola.
Cinta itu buta, dan tidak ada yang paling indah di dunia ini dibandingkan
dengan cinta pada pandangan pertama. Saya cinta buta kepada Juventus, pada
pandangan pertama. Seperti kata Zidane, sekali kamu mencintai Juventus, kamu akan
mencintainya selamanya.
Juventus,
bukan hanya sekedar klub sepakbola, Juventus adalah sebuah passion, institusi,
gaya hidup, filosofi yang dipuja oleh semua orang. Juventus bukanlah klub yang
membeli kesuksesan dengan uangnya, Juventus membangun para juara dengan caranya
sendiri. Para pemain sangat memahami bagaimana kebanggaan saat mengenakan
seragam hitam putih dan mati-matian memperjuangkannya di lapangan. Dan para
supporter yang sangat loyal terus bernyanyi dan memberikan dukungan setiap
saat.
Juventus
adalah tim yang dibangun dengan kerja keras dan disiplin. Mereka mengajarkan
bahwa apapun dapat dicapai jika kita bersungguh-sungguh. Itulah yang disebut Grinta,
semangat dan kerja keras. Bagaimana organisasi klub dibangun
dan dikelola di atas tradisi yang kuat. Juventus adalah Italia. Iulah tradisi
yang dijaga di Juventus. Mereka mendapatkan kehormatan sebagai kekasih Italia,
bukan klub dari kota Milan atau Roma. Karena bagi Juventus, Italia adalah segalanya.
Juventus La Fidanzata d’Italia.
Dari
Juventus, saya belajar apa itu kesetiaan dan loyalitas. Bagaimana para juara
dunia yang baru saja merayakan keberhasilan menjadi Juara Dunia dua bulan
kemudian harus rela bermain di liga kasta kedua? Sebagai fans, saya memahami
apa arti dari kesetiaan dari Alessandro Del Piero, Gianluigi Buffon, Pavel
Nedved, David Trezeguet dan Mauro Camoranesi. Bagaimana mereka mau bertahan di
Juventus dan rela bermain di Serie B demi mengembalikan kejayaan Juventus yang
terenggut oleh skandal Calciopoli. Saya selalu mengingat kalimat ini, “a
true gentleman never leaves her lady”. Sebuah kebanggan bagi seorang fans
yang memiliki seorang kapten seperti Del Piero, penuh cinta, loyal dan
mengorbankan segalanya demi Juventus. Bagaimana setelah kasus calciopoli, kami
kehilangan semua yang telah diperjuangkan mati-matian di lapangan, bermain di
Serie B untuk pertama kalinya, dan yang paling menyakitkan adalah melihat Inter
Milan berkuasa di Italia dan Eropa, yang tidak pernah bisa mereka lakukan
sebelum calciopoli.
Dan
akhirnya kesetiaan itu terbayar lunas ketika Juventus kembali menjadi Juara,
kembali ke tempat di mana Klub sebesar Juventus berada. dan akhirnya mimpi itu
menjadi nyata, Juventus akan bertanding di Indonesia.
Bagi Saya Juventus
adalah filosofi hidup, passion, kebanggaan, kesetiaan dan kejayaan.
Follow Me on Twitter @santriii_